Hidup Dalam Kenyamanan

Oleh: Layly Atiqoh, S.Pd.I, M.Pd.

Semua orang hidup di dunia pasti ingin hidup nyaman, tetapai apakah arti hidup nyaman itu sendiri? Setiap orang pasti memiliki definisi yang berbeda-beda ada yang merasa nyaman jika memiliki harta benda karena dapat membeli apa yang diinginkan, merasa nyaman jika pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kehendak atasan ada yang bilang nyaman tidak harus banyak uang yang penting tentram tidak memiliki masalah karena kenyamanan itu menyangkut banyak hal mulai dari lingkungan sampai suasana hati
Menurut Sastrowinoto Kenyamanan adalah rasa yang timbul jika seseorang merasa diterima apa adanya, serta senang dengan situasi dan kondisi yang ada. Untuk mengartikan kenyaman kita harus ingat akan apa tujuan diciptakannya makhluk “Dan [katakanlah kepada mereka bahwa] Aku tidak menciptakan makhluk gaib dan manusia kecuali supaya mereka dapat [mengenal dan] menyembah-Ku (Q.S. Al-Dzariyat [51]: 56)
Menurut Muhammad Asad dalam The Message of The Quran tujuan utama dari penciptaan semua makhluk adalah pemahaman (ma’rifah) mereka terhadap Tuhan kesedian mereka secara sadar untuk menyesuaikan eksistensi mereka dengan apapun yang mereka pahami sebagai kehendak dan rencana-Nya dwi konsep “pemahaman dan kebersediaan” inilah yang disebut sebagai ibadah.
Menurut Sayyid Quthub hakekat ibadah mencakup dua hal. Pertama, kemantapan penghambaan diri kepada Allah dalam hati setiap insan. Kedua, adalah mengarah kepada Allah dengan setiap gerak pada nurani pada setiap anggota badan dan setiap gerak dalam hidup. Kewajiban kita sebagai manusia adalah sebagai kholifah di bumi tidak hanya beribadah secara ritual tetapi juga ragam aktivitas untuk memakmurkan bumi dengan mengenal potensi yang terpendam di dalamnya. Harta, tahta tidak menjamin adanya kenyamanan hidup tetapi makna kenyaman adalah bagaimana perasaan manusia ketika sudah mengenal eksistensi sudah merasakan nikmat berhubungan dengan Tuhan yang segala aktifitas dilakukan tidak karena makhluk tidak karena nafsu yang jika tidak terpenuhi akan menimbulkan kekecewaan akan tetapi semua yang kita lakukan diniati ibadah hanya mengharap ridho Allah Swt. Wallahu a’lam