oleh: Prihatin Suryaningtyas
“Bu, sebenarnya kita belajar IPA atau PAI?” Tanya seorang siswa saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
“Kenapa, Nak?” Tanya guru sembari tersenyum.
“Bukankah kita sedang belajar IPA tentang proses terjadinya hujan? Kenapa ibu meminta kita membawa Al Quran?” Jawab siswa tersebut antusias.
” Masya Allah, baiklah anak-anak, sekarang ibu membagi kalian menjadi 4 kelompok. Kita akan diskusi bahwa proses terjadinya hujan telah Allah jelaskan di dalam Al-Quran jauh sebelum diulis teori pada buku IPA yang kita pelajari ini.”
Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik yang berisi gambar ilustrasi tahapan proses terjadinya hujan dan kolom ayat beserta artinya yang harus dituliskan peserta didik. Masing-masing kelompok memperoleh ayat yang berbeda, yaitu Q.S Ar-Rum: 48, An-Nur: 43, Al-Mu’minun: 18, dan Ar-Ra’d: 17. Setelah menuliskan, peserta didik diminta berdiskusi dan memberikan tanda berupa warna yang berbeda pada kalimat terjemahan ayat yang sesuai dengan gambar ilustrasi tahapan proses terjadinya hujan.
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (Q.S Ar-Rum [30] : 48)
Ayat tersebut menjelaskan 3 tahap atau fase yaitu evaporasi (penguapan air pada permukaan bumi), kondensasi (proses terbentuknya awan), dan presipitasi (hujan). Selain itu, ayat tersebut menjelaskan bahwa hujan juga membawa keberkahan untuk hamba-Nya, salah satunya untuk petani karena memperoleh air untuk kesuburan tanah di sawah atau ladangnya sehingga memperoleh hasil panen yang baik.
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (Q.S An-Nur [24] : 43)
Ayat kedua tersebut menjelaskan proses terjadinya kondensasi, presipitasi, dan kilat.
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (Q.S Al-Mu’minun [23] : 18)
Tahapan selanjutnya dijelaskan pada surat Al-Mu’minun ayat 18, yaitu presipitasi (hujan) dan infiltrasi merupakan proses meresapnya air kedalam tanah, sehingga air bisa dimanfaatkan untuk makhluk hidup.
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya, adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (Q.S Ar-Ra’d [13] : 17)
Ayat terakhir ini menjelaskan tentang proses terjadinya hujan dan air yang mengalir dari daratan ke lautan.
Proses terjadinya hujan terjadi secara terus menerus mulai tahap pertama dan kembali lagi pada tahap pertama. Empat tahap proses terjadinya hujan adalah evaporasi, kondensasi, presipiasi, dan infiltrasi.
Pembelajaran IPA tidak hanya mengajarkan tentang konsep secara ilmu pengetahuan, tapi dalam pembelajaran ini bisa kita tumbuhkan rasa bersyukur terhadap Allah. Selain itu, kita bisa memupuk rasa cinta terhadap Allah pada peserta didik, bahwa bumi dan isinya ini milik Allah, kita sebagai manusia harus menjaga alam dengan baik salah satunya tidak mencemari sungai.
Akhir pembelajaran bisa kita sampaikan tentang berdoa saat turun hujan. Hal ini juga membuktikan bahwa Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman. Insya Allah, pembelajaran akan lebih berkesan dan menyenangkan.