Oleh: Ana Irawanti

Salatiga, 21 Oktober 2020
Setiap anak diciptakan dengan fitrah yang baik. Perkembangan karakter anak akan terbentuk ketika mereka telah tumbuh di lingkungan sekitarnya. Lingkungan pertama dan terdekat bagi anak adalah keluarga. Fungsi keluarga adalah memenuhi kebutuhan fisik, psikologi, dan sosial anak termasuk mengembangkan karakter anak (Meinarno, 2010). Keluarga merupakan tempat di mana anak pertama kali memahami nilai baik dan buruk.
Anak menyerap berbagai informasi yang dilihat maupun didengar. Apa saja yang tertangkap panca indra akan terekam di otak dengan cepat. Hal ini tentunya dialami oleh anak-anak di rumah. Secara tidak langsung, mereka belajar tentang perilaku di lingkungan keluarga yang menjadi kebiasaan dan membentuk karakter mereka sehari-hari. Hal tersebut sering terabaikan oleh orang tua. Padahal karakter yang terbentuk di lingkungan keluarga dapat terbawa di sekolah dan masyarakat.
Apabila anak tumbuh di lingkungan yang penuh kasih sayang dan perhatian, maka akan menjadi anak yang periang dan dapat mengendalikan emosi dengan baik. Berbeda, dengan anak yang tumbuh di lingkungan yang kurang kasih sayang penuh dengan caci-maki, maka akan tumbuh menjadi anak yang murung, pendendam, dan tidak dapat mengendalikan emosi dengan baik. Di sinilah sangat terlihat bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak.
Pembentukan karakter yang positif pada anak tidaklah mudah. Perlu proses yang panjang, ketelatenan, dan kesabaran. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak. Selain itu, pendidikan agama sejak usia dini juga sangat penting. Fondasi agama yang kuat sejak kecil akan membentengi anak untuk bersikap dan berbuat yang dilarang oleh agama. Meinarno, Eko. (2010). Konsep Dasar Keluarga (dalam Keluarga Indonesia). Jakarta: Rajawali Pers.