Gaya Hidup Manusia

Oleh I’Anatul Khasanah

Manusia dalam kehidupannya mempunyai kebiasaan watak yang berbeda-beda. Mereka satu dengan yang lainnya mempunyai gaya berbeda-beda dalam menjalankan gaya hidupnya. Ada yang ingin dilihat sebagai orang yang lebih dibandingkan dengan yang lain. beberapa yang lain ingin terlihat apa adanya. Ada pula orang yang tidak ingin terlihat sebenarnya, walaupun sebenarnya ia memiliki kemampuan lebih. Hal itu kembali kepada mereka masing-masing.

Allah sesungguhnya tidak menyukai orang yang hidup berlebihan. Adanya media sosial menyebabkan manusia sering memperlihatkan yang seharusnya tidak perlu diketahui oleh orang lain, misalkan membeli baju baru, tas baru, perhiasan dan lain sebagainya. Hal yang menjadi rahasia pribadi, saat ini menjadi diketahui oleh umum melalui ekspresi diri di media sosial. Padahal Allah memerintahkan manusia untuk hidup sederhana sesuai dengan kebeutuhannya. Sebagaimana firmannya dalam surat Al A’raf:26 :

Artinya: Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah. Mudah-mudahan mereka selalu ingat.

Berdasarkan ayat di atas sudah sangat jelas bahwa Allah memerintahkan manusia untuk hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan, serta menjalani kehidupan dengan taqwa. Adapun beberapa gaya hidup yang sering dilakukan oleh manusia yaitu :

  1. Berlebihan
    Gaya hidup ini, manusia yang seharusnya hanya mampu membeli sepeda tetapi karena gengsi dengan orang lain, maka dia membeli mobil demi gaya hidupnya dihadapan orang lain. Gaya hidup yang berlebihan itu akhirnya menyebabkan pendapatannya terkuras bahkan berkurang atau dengan kata lain keuangan minus demi mencukupi gaya hidup dan gengsinya tersebut. Dalam bahasa jawa, biasa dinamakan “urip ngongso”.
  2. Sabar
    Gaya hidup sabar biasanya manusia akan melengkapi kebutuhan dengan apa adanya, misalnya manusia hanya bisa beli motor untuk kebutuhan hidupnya, maka manusia itu hanya akan membeli motor, tanpa memikirkan yang lain untuk memenuhi kehidupannya. Manusia dengan gaya hidup sabar akan selalu bersabar dan menerima dengan apa yang dia punya dan miliki (nerimo ing pandum)
  3. Sederhana
    Gaya hidup sederhana ini sangatlah dianjurkan oleh Allah, karena memenuhi kebutuhan dengan apa adanya. Dalam kehidupannya, dia mampu membeli mobil, akan tetapi karena yang dibutuhkan hanya sepeda, maka dia hanya membeli dan mempunyai sepeda saja. Apa yang dia miliki atau beli hanya sesuai kebutuhan, bukan kepuasan atau untuk pamer gengsi atau demi gaya hidup.

Gaya hidup sederhana inilah yang diperintahkan Allah dan dicontohkan rasulullah. Sebagaimana firman Allah dalam surat Q.S Al-A’raf ayat 31 :

Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai yang berlebih-lebihan. Semoga kita bisa menjalani hidup sederhana sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan yang dicontohkan nabi Muhammad saw. Amin