Bermuhasabah Diri dengan Mensyukuri Nikmat Allah Swt

Noor Malihah, Ph.D

Berapa banyak nikmat Allah yang kita peroleh setiap detik, menit, jam, hari dan seterusnya? Tidak akan pernah mampu kita menghitungnya. Justru sebaliknya, setiap saat kita terlalu sering mengeluh dan merasa apa yang kita inginkan belum dipenuhi oleh Allah dan merasa Allah tidak adil pada kita. Astaghfirullah.
Udara yang setiap saat masih dapat kita hidup dengan leluasanya, adalah nikmat yang tiada tara yang seringkali tidak kita sadari. Apa yang kita rasakan saat seperti sekarang, kita diwajibkan untuk menggunakan masker saat keluar rumah atau saat kita dalam kerumunan orang banyak karena bumi kita sedang disapa oleh virus Corona 19? Sesaknya dada kita, ketidaknyamanan saat harus bernafas, tidak bebasnya kita menghirup udara yang ada di sekitar kita, itulah yang kita rasakan. Barulah kita merasa, ya Allah, sampai kapan kami harus hidup dalam kungkungan masker ini? Ijinkan kami menghirup udaraMU ya Allah…
Baru satu hal yang sangat sederhana, sebagai bentuk nikmat Allah yang biasanya kita abaikan. Padahal, terlalu banyak nikmat-nikmat Allah yang lain yang sebenarnya kita peroleh, tapi tidak kita sadari dan lupa kita syukuri, yang telah disediakan Allah di sekeliling kita untuk kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Maka Allah telah berfirman dalam Surat Ar Rahman (QS. 55: 13) yang berulang hingga 31x


‘Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan’
Kita telah diingatkan bahwa nikmat Allah itu sangat luas. Namun, betapa manusia terlalu banyak mengeluh dan lupa bersyukur dengan berterima kasih kepada Allah yang maha memiliki segalanya, yang maha pemberi, pengasih dan penyayang. Betapa kita terlalu sombong untuk menundukkan hati dan menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah kuasa Allah Swt.
Maka, tepat di 1 Muharram kali ini, hendaknya kita sambut tahun baru dengan bermuhasabah diri. Dengan merenungkan atas segala yang telah kita miliki hingga saat ini tidak lain adalah campur tangan Allah. Dan bahwa pandemi yang sedang terjadi adalah cara Allah mengingatkan kita untuk bersyukur. Bermuhasabah dengan menyadari kesalahan dan dosa yang kita lalukan dan membangun niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik.