Menjaga KOnsistensi Pendidikan Karakter Melalui Zoom Meeting

Oleh: Savitri Dewi, S.Psi.Psi
Guru SMP Muhammadiyah Salatiga

Memasuki tahun baru 2021 yang bertepatan dengan awal semester genap, nampaknya masih banyak sekolah yang belum dapat melakukan pembelajaran tatap muka. Meskipun tidak dapat bertemu secara langsung dengan para guru, proses belajar mengajar harus tetap dilaksanakan. Kondisi ini memacu para guru agar mencari metode pembelajaran yang efektif dan efisien melalui pembelajaran daring sehingga proses pembelajaran tetap dapat dilaksanakan. Guru juga dipaksa untuk dapat menguasai teknologi pembelajaran digital secara cepat dengan berbagai sarana dan fasilitas yang ada.
Salah satu aplikasi pembelajaran digital yang mudah digunakan oleh guru dan siswa adalah zoom meeting. Meski tidak dapat bertemu secara langsung, dengan zoom meeting ini guru dan siswa masih dapat bertatap muka dan melakukan komunikasi dua arah sehingga interaksi masih dapat terjalin. Interaksi yang terjalin antara siswa dan guru melalui aplikasi ini setidaknya dapat menggantikan ketiadaan pertemuan tatap muka. Dengan zoom meeting guru dapat memantau aktivitas belajar siswa di rumah meskipun tidak dapat dilakukan secara optimal. Pantauan ini penting dilakukan agar pembiasaan belajar dan pembiasaan baik seperti kejujuran, kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab, dan karakter religius yang telah ditanamkan kepada siswa baik di sekolah maupun di rumah masih dapat dilakukan secara mandiri dan konsisten oleh siswa.
Pembiasaan baik yang merupakan realisasi dari tujuan pendidikan karakter harus tetap dijaga di masa pandemi Covid-19 ini. Menjadi tantangan yang cukup berarti bagi orang tua dan guru dimana pembiasaan ini bisa saja mulai luntur ketika siswa belajar di rumah. Apalagi jika saat belajar di rumah siswa tidak mendapat pendampingan secara optimal dari orang tua. Pendampingan yang tidak optimal ini bisa saja terjadi karena orang tua harus bekerja di luar rumah. Agar pembiasaan ini tetap dapat dilakukan, beberapa sekolah membuat program pantuan terkait dengan agenda kegiatan siswa selama di rumah dengan kesepakatan bersama orang tua. Sekolah membuat lembar pantauan yang akan diisi oleh siswa dan diketahui orang tua kemudian dilaporkan kepada guru. Cara ini dapat dilakukan sebagai upaya menjaga konsistensi pembiasaan yang telah terbentuk sebelum pembelajaran daring. Meski tingkat kejujuran masih perlu dikaji lagi, namun upaya ini setidaknya dapat meminimalisir lunturnya pembiasaan belajar dan pembiasaan baik yang telah terbentuk.
Selain dengan lembar pantauan, bagi siswa yang usianya sudah lebih dewasa, pantauan ini dapat dilakukan melalui zoom meeting. Pada saat melakukan zoom meeting guru dapat secara langsung memantau aktivitas siswa. Komunikasi dua arah yang dilakukan pada saat melakukan zoom meeting dapat digunakan sebagai sarana untuk mengingatkan dan memberikan respon positif kepada siswa.