Oleh : Barid Syamsiyah
Anak merupakan amanah dari Allah untuk kedua orang tua. Pendidikan untuk si buah hati menjadi tanggung jawab bagi ibu bapaknya, tidak terkecuali dalam mengenalkan al-Qur’an. Sebagaimana dalam hadis :
(خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَ عَلَّمَهُ (رَوَاهُ الْبُخَاِري
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya” (H.R Bukhari)
Dalam hadis tersebut mengajarkan kepada kita bahwa jika kita ingin menjadi orang yang baik salah satunya dengan mempelajari al-Qur’an serta mengajarkannya atau biasa disebut dengan cerdas dan mencerdaskan bersama al-Qur’an. Pendidikan al-Qur’an bagi seorang anak sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini dapat dilakukan sejak calon bayi berada dalam kandungan ibunya, dengan mulai memperkenalkan al-Qur’an baik secara langsung maupun dengan bantuan media seperti murattal menggunakan elektronika. Di antara kebiasaan yang sebaiknya dilakukan agar anak mencintai al-Qur’an dengan melalui 3 M dan 1 B di antaranya:
- Menanamkan cinta dan gemar membaca al-Qur’an dalam keluarga.
- Memiliki waktu khusus untuk al-Qur’an bersama keluarga
- Memberikan contoh yang baik dalam membaca al-Qur’an
- Bermain sambil belajar al-Qur’an
اَلْقُرْآنُ قَانُوْنُ الْحَيَاةِ فَطُوْبَى لِمَنْ عَاشَ بِهِ حَيَاتَهُ
“Alquran adalah tuntunan hidup, maka beruntunglah yang hidup dengannya.”
Mendidik anak cinta dengan al-Qur’an menjadi sangat penting karena peta kehidupan baik dunia maupun akhirat terdapat di firman Allah tersebut. Dunia saat ini jika kita melihat atau mendengar berita, di situ menggambarkan bahwa Umat Islam jauh dari menguasai peradaban. Indikator tersebut dapat dijumpai dengan banyaknya penemuan baru kebanyakan bukan dari Umat Islam. Kesadaran ini hendaknya menjadi pemikiran serius bagi Umat Islam. Allah yang menciptakan manusia sebenarnya sudah membekali key word untuk sukses dunia dan akhirat yaitu dengan al-Qur’an. Kalam suci ini di dalamnya Allah mengajarkan doa sebagai berikut:
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Rabb kami, limpahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka”.
Umat Islam saat ini harus lebih semangat dengan kerja cerdas dan ikhlas dalam mempelajari al-Qur’an sehingga menjadi petunjuk hidup. Untuk membangkitkan itu semua sesuai dengan judul maka perlu membekali generasi penerus untuk cinta terhadap al-Qur’an. Kita mafhum bahwa cinta adalah menguatkan saat lemah, memajukan manakala akan ke belakang. Dalam penggalan sebuah doa diajarkan sebagai berikut:
اللّهُمَّ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ وَنُوْرَ صَدْرِيْ وَ جَلَاءَ خُزْنِيْ وَ ذَهَابَ هَمِّي
Ya Allah…
Jadikanlah Alquran sebagai penyejuk hatiku, cahaya/penerang dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku.
Doa di atas menjadi spirit bagi kita jika muncul keresahan, ketidaknyamanan dalam hidup maka solusinya adalah setia kepada Allah dengan jalan mempelajari al-Qur’an. Umat Islam harus faham dengan kitab sucinya maka sejak dini mendidik anak dengan gemar mengaji dan cinta al-Qur’an.
wa Allahu a’lam
Albirru Manittaqo