Oleh: Sa’adi
Anak pohon pisang tidak akan subur dan berbuah banyak bila semua terus berkumpul bersama pohon induknya. maka harus dipisah dg dipotong akarnya dan dipindah ditanam jauh saling terpisah. Tentu ketika dipotong bonggol akarnya yg menyatu dengan induknya pasti terluka dan keluar air getahnya (seakan keluar airmata atau menangis) dan ketika ditanam langsung pada layu daun-daunnya kena terik panas matahari di tempat baru, sebab akar belum langsung adaptasi untuk cari nutrisi di lingkungan tanah yang baru.
Namun beberapa hari kemudian akar pun mulai beradaptasi dan mampu mencari nutrisi pangan. Daun-daun muda pun mulai muncul dan tumbuh hingga akhirnya pohon jadi tampak sehat kuat, kemudian beranak dan berbuah.
Itulah perjalanan kehidupan hubungan anak-anak manusia yang sudah beranjak dewasa berkeluarga dengan orangtuanya. Tiba saatnya untuk berpisah tinggal dengan orang tua dan saudara-saudaranya, terutama setelah menikah dan berkeluarga. Kadang orang tua terpaksa tega berpisah/memisah anak-anaknya yang tampak belum mampu mandiri itu untuk tinggal jauh dari rumahnya (seperti kontrak dll.).
Dengan begitu mereka akan jadi berkembang dan bahkan bisa berpengaruh luas dan terpandang di lingkungannya yang baru setelah hidup mandiri , meski di awal perlu adaptasi yang cukup berat dan lain-lain, karena semuanya serba kekurangan dan terbatas.
Itulah ayat Alloh pada pohon pisang , tak hanya memberi buah manis untuk tubuh kita, tapi juga hikmah pencerahan spiritual dan pelajaran terbaik untuk hidup kita. Tantangan hidup adalah cara Alloh untuk kuatkan dan kokohkan eksistensi kita.
Salatiga 9 Desember 2020.