Pikiran manusia adalah magnet untuk meghasilkan energy, Ada dua jenis pola pikir pada manusia yaitu pola pikir positif (energi positif) dan pola pikir negatif (energi negaif).
Sebagai contoh energi positif pada manusia yaitu jujur, percaya, lemah lembut, sabar, peduli, kreatif, memaafkan, tidak egois, rajin, bersyukur, murah hati, semangat, periang,dan bertanggung jawab.
Sementara bentuk energy negatif seperti mengeluh, dendam, malas, pembohong, egois, pelit, putus asa, murung, irihati, takut, sombong, bimbang, khawatir, curiga, serakah, bingung, dan tidak sabar.
Pada keduanya bagaimana setiap individu mengarahkan magnet-magnet tersebut agar dapat menghasilkan energy didalam pikiran manusia. Seseorang yang berpikir positif cenderung memusatkan hal-hal yang positif pula terhadap dirinya dan orang lain.
Menganggap dan menafsirkan peristiwa yang dialaminya hanya bersifat sementara. Hal itu pasti ada hikmahnya. Cara berfikir positif selalu didasarkan fakta bahwa setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Sedangkan orang yang selalu berfikir negatif yakin bahwa segala permasalahan mereka berlangsung lama dan itu akan merusak semua rencana yang sudah ada.
Mereka cenderung memusatkan perhatian pada hal-hal yang negatif dalam mengungkapkan dan mengekspresikan isi pikiran dengan cara yang tidak logis.
Sebagaimana firman Allah yang tercantum dalam Q.S Al Hujurat ayat 12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain , dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha penerima tobat, Maha penyayang.
Berdasarkan ayat di atas ada 3 (tiga) perbuatan yang harus dihindari oleh orang-orang yang beriman yaitu :
- Berprasangka buruk
- Mencari-cari kesalahan orang lain
- Mengunjing orang lain
Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan yaitu bermula dari prasangka buruk (dalam hati) lalu menjadi tuduhan dusta, dilanjutkan dengan mencari-cari kesalahan orang lain, dan dilanjutkan dengan menghujat dan mencerca. Maka dari itu hilangkan pikiran negatif dan selalu berpikiran positif ( husnudzan / positive tingking) dengan cara berprasangka baik pada seluruh keadaan . Tentu hal ini sesuatu yang tidak mudah untuk dilakukan.
Seseorang harus memiliki pemahaman dan telah membangun keyakinan yang kuat bahwa Allah senantiasa mengiginkan kebaikan, kemaslahatan bagi manusia, dan seluruh alam semesta. Manusia harus selalu mengingat nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya dan jika ia menghitungnya tentu tidak akan sangup atau mampu.
Wallahu alam
I’anatul Khasanah, S.Pd.I, M.Psi
