DEMI WAKTU: INSPIRASI SURAH AL-‘ASHRY

Oleh: Supardi Abdilah

Assalamu’aikum warahmatullahi wabarakatuh.

Demi masa, Sungguh manusia itu benar-benar di ambang kerugian, kecuali orang–orang yang beriman, berkarya positif, dan saling menginspirasi kebenaran dan saling menginspirasi kesabaran ‘keuletan dan ketangguhan” (Terjemah Bebas Surah al’asr: 1-3).

Sesuai namanya surah al ‘Asri membincangkan tentang pentingnya menghargai waktu.
Ditinjau dari sudut Balagah ‘retorika’—bahwa dalam menyampaikan suatu kalam khabar ‘kalimat berita’ mukhatab ‘patner yang diajak bicara’ atau Audience; dibagi menjadi tiga yaitu: ibtida’i, thalabi, dan inkariy. Ibtidai ‘kalimat berita biasa’, thalabi kalimat berita untuk mutaradid ‘untuk orang ragu, dan kalimat berita inkariy ‘orang yang inkar’. Ibtada’i disusun dengan kalimat berita biasa tanpa harf taukid ‘partikel penegas’, jika kalimat berita thalabi untuk mutaradid ditambahkan satu taukid ‘penegas’, sedangkan inkariy jika untuk orang yang inkar maka ditambahkan dengan double taukid’.

Dalam surah al ‘asry bila kita lihat kalimatnya terdapat dua taukid yaitu taukid dengan inna ‘sungguh’ dan ‘dengan lam taukid, lebih-lebih kalimat tersebut telah didahului qosam ‘sumpah’ pada kata al ‘asry; ini berarti terdapat triple taukid dalam tiga ayat tersebut. Hal ini bermakna bahwa ‘mukhotab’ dalam hal ini manusia di pandang oleh Tuhan dalam posisi “inkariy”. Ini artinya semua orang –sebagaimana dilambangkan dengan harf alif lam yang menunjukkan makna istighra’—inkar terhadap penting waktu baik sadar atau tidak disadari, maka jika kondisi terjadi sebagai akibatnya manusia akan benar-benar merugi.

Perumpamaan Arab mengatakan al-waqtu ka al-syaif, idza lam taqtho, qothoaka, ‘waktu bagaikan pedang jika tidak kamu gunakan untuk memotong maka dia akan memotongmu’.

Hal ini bisa lihat di era digital atau millinial ini, betapa banyak waktu terbuang sia-sia, terlena oleh gadget, hp, game, dan drakor ‘Drama Korea’ dan lain-lainnya. Berapa banyak waktu terbuang untuk menyimak komen atau melihat ‘status’ WA orang lain. Betapa banyak pekerjaan terbengkalai karena asyik bermain HP. Betul apa betul??

Namun di antara kebanyakan orang yang merugi tersebut, al-Quran masih memberikan peluang untuk tidak hanyut terbawa banjir bandang kerugian oleh berjalannya Sang Waktu, yaitu: orang yang beriman dan beramal sholih, saling berpesan atau ‘menginspirasi’ dalam kebenaran dan saling berpesan serta ‘menginspirasi’ dalam kesabaran.

Ini berarti bahwa manusia tidak merugi jika….Jika apa? Jika ia mengisi waktu dengan ‘amal sholih, dengan aktifitas dan karya sesuai bidang dan posisi masing-masing yang berdagang berdagang dengan jujur, yang pegawai bekerja dengan tekun, tidak mbolos,dan pelajar seperti kita ini tugas kita ya belajar, tidak malah main game atau gadget melulu.

‘Tawashaw bil haq’ artinya “Saling menginspirasi kebenaran”. Ini berarti bahwa prestasi dari setiap karya harus dikerjakan berdasarkan prinsip-prinsip yang benar dalam proses dan hasilnya, bukan bentuk kecurangan dan melanggar peraturan yang berlaku, sehingga mampu menginspirasi orang lain. Dengan kata lain, menjadi Inspirator!

‘Tawashaw bisshabri’ “Saling menginspirasi kesabaran….” Sabar tidak berarti pasrah lemah, tetapi sabar berarti keuletan dalam berjuang dan berusaha, sehingga pada akhirnya aktifitasnya tercatat dalam sejarah anak manusia yang menginspirasi sesama tentang keteguhan dan keuletan dalam mencapai tujuan dan cita-cita.

Itulah sekilas makna surah al’asr…bahwa kita sebagai manusiar harus dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya mengisi waktu dengan beramal sholih sesuai dengan posisinya masing-masing di belantara jagad raya ini, sebagai kholifah di bumi dan sebagai hamba sekaligus.
Wallahu a’lam bishawwab. (SPD).

Wassalamu’alaikum Wrahmatullahi wabarakaatuh.