Angkatan Muda itu Sami’na wa Atho’na

Oleh Marwanto

Angkatan Muda itu ‘yess’ dulu atau menyatakan “sami’na wa atho’na”. Sebagai Angkatan Muda harus senantiasa siap dan sanggup digaris depan gerakan persyarikatan. Kiprahnya sangat dinantikan dan ditunggu demi kemajuan organisasi. Awal Angkatan Muda hanya ingin bekerja. Padahal ia mempunyai energi yang lebih untuk berdakwah. Sungguh semangat itu harus dimunculkan. Sebenarnya menjadi sesuatu yang hebat apabila mampu menjalaninya. Sembari bekerja, masih mau memikirkan organisasi. Meluangkan waktu demi persyarikatan Muhammadiyah. Anda sungguh luar biasa.

Kader itu tidak harus banyak walaupun harapannya begitu. Ada lima orang yang mau berkumpul dan mau mewakafkan waktunya demi persyarikatan. Memikirkan diri untuk berjuang dalam dakwah tentu sulit, tapi dorongan semangat berdakwah tidak boleh padam. “Fastabiqul al Khairat”, berlomba-lomba dalam kebaikan.

Sebenarnya apa yang akan dicari dalam persyarikatan. Jabatan, kehormatan, atau harta. Ini jelas tidak akan didapatkan dan anda akan lelah sendiri. Masuk menjadi Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Naisyatu Aisyiyah, Aisyiyah, Tapak Suci, atau Muhammadiyah tidak pernah membayangkan sebelumnya akan jadi pengusaha, guru, atau dosen. Jabatan atau kehormatan. Apa yang sesungguhnya dicari dalam Muhammadiyah. Jawabannya adalah “Min khaisu la yah tasib”, dengan berjuang ikhlas dan istiqomah untuk mengharap ridho dari Allah Swt. Dalam al Quran Allah berfirman “Barang siapa bertaqwa kepada Allah akan diberikan sesuatu yang tidak disangka-sangka”.
Semua berangkat dari sebuah ketulusan dan keikhlasan. Jangan merasa terpaksa atau dipaksa, semua karena ketaqwaan kepada Allah. Hanya berkumpul, akan sangat berbeda, apabila sudah nama organisasi. Tentu akan ada nilai tambahnya. Penting untuk diketahui bahwa tenaga, pikiran, energi bisa menjadi wasilah turunnya kemudahan atau rahmat dari Allah kepada manusia dan itu yang selalu dilakukan oleh para kader persyarikatan, termasuk Angkatan Muda Muhammadiyah atau Ortom Muhammadiyah.

Teknologi semestinya dijadikan sebagai kemudahan dan memunculkan orang/ ide kreatif yakni mengajak kepada ketaqwaan dan meningkatkan amal ibadah manusia dengan cara berdakwah melalui persyarikatan. Keyakinan akan mampu menyingkirkan setiap godaan yang menghadang.

Dorongan berhenti dalam berjuang akan sirna apabila selalu bersungguh-sungguh berdakwah dan mencari ridho Allah. Pengorbanan waktu, tenaga, pikiran ini seharusnya menjadi nilai tambah terhadap organisasi, Islam, keluarga, dan negara. Ruhul ikhlas dan jihad senantiasa dikedepankan. Maka kata yang paling tepat bagi Angkatan Muda Muhammadiyah adalah “sami’na wa atho’na”. Ikhlas dan ringan melangkah demi dakwah bersama persyarikatan Muhammadiyah.