Oleh: Bimo Haryo Setyoko
Seperti kita ketahui bersama dan selalu disampaikan di setiap kesempatan, bahwa saat ini kita berada dalam era digital dimana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong dunia berkembang dengan sangat cepat. Perkembangan ini memunculkan globalisasi yang menjadikan tatanan di dunia ini tidak ubahnya sebagai kampung global (global village). Dunia saat ini terhubung hanya dibatasi oleh sekat-sekat maya, bahkan dapat dikatakan tidak ada lagi sekat-sekat yang membatasi sebuah negara, dimana interaksi antar individu, antar komunitas hingga antar bangsa terjadi dengan sangat cepat.
Salah satu perkembangan teknologi informasi adalah dengan kemajuan internet. Segala macam informasi ada di internet, kita mau mencari segala jenis informasi, sudah tersedia di internet. Internet sendiri ada yang mengistilahkan dengan “cloud” yang berarti awan, karena memang segala macam informasi maupun data seakan-akan berada di dalam awan yang ada diatas kita, tidak terlihat namun dekat dengan kita dan kita tinggal mengambilnya dimana saja dan kapan saja. Dan memang arus informasi saat ini berkembang sangat cepat dan didukung dengan perangkat yang semakin memudahkan kita untuk mengaksesnya. Begitu mudahnya informasi yang menyebar di dalam internet ini sampai-sampai semuanya bercampur menjadi satu, konten yang positif maupun negatif, yang baik maupun yang buruk, yang benar maupun yang salah. Sehingga filter untuk menyaring konten informasi hanya ada di diri kita masing-masing dalam menggunakannnya. Terkadang kita yang sudah berusaha memilih dan memilah situs yang menurut kita aman bagi kita maupun anak-anak kita, masih saja muncul konten-konten yang kadang kurang baik (negatif) dengan berwujud iklan yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah saat kita mengakses informasi.
Di satu sisi kemajuan internet dapat membawa dampak yang buruk bagi kita, terlebih lagi yang jadi kekawatiran kita adalah anak-anak yang saat ini sudah banyak menggunakan smartphone, namun di sisi lain internet juga membawa dampak positif jika kita menggunakannya dengan bijak. Ada sebagian masyarakat yang berusaha menolak kemajuan teknologi dengan cara menjauhkan diri dari hal-hal yang berbau dengan teknologi. Namun tak dapat dipungkiri juga bahwa sebagian besar masyarakat sangat bergantung pada akses internet mulai dari hanya sekedar mencari informasi sampai memanfaatkan sebagai lahan mengais rejeki, mulai dari sekedar mencari sumber-sumber untuk pencerah maupun memanfaatkan sebagai sarana dakwah, dan sebaginya.
Dengan tatanan baru era digital ini, kita tidak bisa mengelak dan menolak perubahan yang terjadi. Untuk mengantisipasi dampak buruk internet, semua berawal dari kita sendiri dalam memanfaatkannya dengan bijak dan membimbing anak-anak kita yang mungkin masih usia sekolah dan sudah berinteraksi dengan dunia internet. Bijak dalam menyikapi perubahan era sangat diperlukan karena memang saat ini kita berada dalam arus perubahan itu. Mengutip dalam ayat Al-Qur’an yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri (QS. Ar-Ra’d:11)”, menyiratkan bahwa perlunya manusia untuk selalu berubah. Hal ini seakan menyampaikan kepada kita bahwa perubahan adalah sebuah keniscayaan sehingga siapapun yang menolak perubahan pasti akan tertinggal.