Menjadi Guru di Rumah dan Sekolah

Oleh: Anis Fadilah S.Pd.,M.Sc

Sejak masa pandemi sekitar pertengahan Maret 2020, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah otomatis berubah total. KBM yang biasanya luring (tatap muka) berganti menjadi daring (Online). Banyak sekali penyesuaian yang harus dilakukan oleh para guru sebagai pengajar sekaligus orang tua sebagai wali murid. Bagi orang tua tentu bukanlah hal yang mudah untuk menjadi pengajar mendadak di rumah. Namun keadaan memaksa mereka menjadi pengajar bagi anak-anaknya di rumah. Mereka membimbing anaknya di rumah belajar dan membantu menyelesaikan tugas yg di berikan oleh para guru dari sekolah. Pada awalnya kegiatan seperti ini sepenuhnya ditangani oleh bapak ibu guru ketika pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka di kelas.
Berprofesi Guru tentu bukan jaminan sukses untuk mengajarkan materi sekolah dengan anak sendiri di rumah. Ternyata para orang tua yang berprofesi guru masih memerlukan pendekatan, strategi, dan taktik yang khusus agar mampu menjadi pengajar anak kandung sendiri ketika belajar di rumah. Hal ini persis seperti yang penulis alami sekarang ini yaitu berperan ganda menjadi Guru di sekolah (sebagai profesi) dan guru di rumah (sebagai orang tua).

Penulis menawarkan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian ketika orang tua menjadi guru di rumah. Pertama, sesuaikan karakter anak apakah dia mempunyai karakter belajar visual, atau audiovisual, atau auditory (mendengarkan), atau visual (membaca & melihat). Kedua, mengajarlah dengan cara yang baik sesuai dengan kondisi orang tua dan anak apakah secara piskologis keduanya siap untuk KBM di rumah. Ketiga, memilih waktu dan tempat di rumah yang pas (situasi yang kondusif) dan memastikan anak-anak sedang mempunyai konsentrasi yang baik. Keempat, memilih waktu belajar tidak larut malam yang menyebabkan anak mudah mengantuk atau baru sebentar mengajak tidur. Kelima, tidak kalah penting adalah mengatur kesabaran para orang tua. Dengan kata lain, apabila orang tua kehilangan kesabaran dapat memacu kemosi yang membuat anak tidak nyaman dan malas belajar dirumah bahkan dengan oarng tuanya sendiri. Para orang tua yang menjadi guru di rumah idealnya mempunyai stok kesabaran yang lebih agar anak-anak merasa nyaman belajar di rumah dengan orang tuanya sendiri,sehingga pelajaran akan mudah di terima. Pada umumnya para guru mengeluarkan effort dua kali, mengajar di kelas dan di rumah. Hal ini tidak terjadi pada hari-hari biasa. Selain itu, para orang tua dianurkan untuk selalu menjalin komunikasi dengan para guru anak-anak di sekolah sehingga para rang tua akan terus ter up date pengetahuan materi ajarnya dan terus memperbaiki diri untuk menjadi guru terbaik buat anak-anak ideologis sekaligus biologis yang telah diamanahkan oleh Allah swt. Jika parang orang tua mampu menjadi guru yang baik bagi para putra-putrinya tentu menjadi kebahagiaan tak ternilai harganya bagi anak-anak terutamanya dan para orang tua khususnya. Pengetahuan yang selama ini diperoleh dari orang lain (guru sekolah) kini orang tua mengukir sendiri mau dibentuk seperti apa karakter anak mereka semua berpulang menjadi tanggungjawab orang tua sekaligus guru di rumah.
Selamat menjadi guru bagi putra putrinya di rumah dan mari berdoa terus semoga pandemi ini segera berlalu dan semua dapat kembali pada situasi yang aman dan nyaman dan KBM di sekolah bisa kembali normal baru.