
Kamis (04/03) SMK Muhammadiyah Salatiga mendapat kunjungan dalam rangka visitasi assesment “Program Pintar Bersama Daihatsu” (PBD) oleh Bapak Agus Arif Hakim dan Bapak Agung Budiyono, selaku Asesor PT. Astra Daihatsu Motor wilayah Jawa Tengah. Selain itu, pada acara ini turut hadir serta ketua majelis dikdasmen kota Salatiga yaitu Drs. H. Yahya Syarif.
Dalam sambutannya, Bapak Drs. Muhammad Busri, M. Pd selaku kepala sekolah menyampaikan harapan bahwa semoga kolaborasi antara SMK Muhammadiyah Salatiga dengan PT Astra Daihatsu Motor dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, skill, dan kemampuan para siswa terutama jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Program pintar bersama Daihatsu ini diharapkan dapat mencetak lulusan SMK yang kompeten dan menjadikan lulusan SMK menjadi tenaga yang siap pakai sesuai dengan standar industri, khususnya industri otomotif. Sekolah yang mengikuti Program Pintar Bersama Daihatsu, wajib melaksanakan budaya industri dengan disiplin. Budaya industri yang dimaksud yaitu melaksanakan 5 S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke). 5 S merupakan istilah dalam Bahasa Jepang dan dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan budaya seiri : ringkas, seiton : rapi, seiso : resik, seiketsu : rawat dan shitsuke : rajin.
SMK Muhammadiyah Salatiga telah membudayakan 5 S di lingkungan sekolah dengan baik. Pelaksanaan budaya tersebut telah membentuk habit/kebiasaan seluruh warga sekolah dalam kesehariannya. Misalnya dalam penerapan seiton atau rapi; warga sekolah diharuskan selalu berpenampilan rapi, menjaga kerapian meja kerja, ruang kelas, bengkel, taman, juga tempat parkir harus tertata serapi mungkin. Sedangkan dalam penerapan budaya seiketsu atau rawat; warga sekolah harus bisa merawat sarana prasarana di kelas maupun di bengkel dengan baik. Pada setiap area kerja atau area belajar harus dilengkapi dengan dokumen standar operasional prosedur (SOP) yang jelas.
“Guru otomotif yang mengajar di sekolah yang tergabung dalam PBD wajib melaksanakan on job training (OJT) atau magang di PT Daihatsu agar kompetensinya mendapat legalitas berupa sertifikat kompetensi. Guru yang meningkat kompetensinya, meningkat pula kualitas cara mengajarnya. Selain itu, dokumen kurikulum yang terintegrasi juga harus dilakukan pengesahan kepada Korwil PBD Jateng.” Ujar Bapak Agung Budiyono.
Pada capaian tahun 2021 ini, SMK Muhammadiyah Salatiga meraih nilai akreditasi B. Tentu ini menjadi tantangan bagi SMK Muhammadiyah Salatiga agar bisa meningkatkan nilai akreditasi tersebut ke depannya. (sr-red)
#PBD #PBDJateng #Daihatsu #AHM #programpintarbersamadaihatsu #vokasi #smksalatiga #smkmuhammadiyah #smkmuhammadiyahsalatiga #perguruanmuhammadiyah #tkr #otomotif #teknikkendaraanringan #titl #tp #tb #csrdaihatsu #csrahm #smkbisa #akreditasipintar
