Membedah Hakekat Kader dalam Persyarikatan bersama Gus Zuhron

Baitul Arqom AUM dan AMM

Salatiga 31 Oktober 2020. M. Zuhron Asrofi atau orang lebih mengenal dengan sebutan Gus Zuhron adalah salah satu pengurus MPK Jawa Tengah. Orangnya begitu nyentrik dan sederhana. Bahkan cara berpenampilan tidak terlihat sedikitpun tanda-tanda yang memperlihatkan bahwa dia seorang Kiai. Dengan khas memakai sebuah topi, dia berjalan pelan, namun pasti menuju arena mimbar.  

Keberhasilan dakwah Muhammadiyah tidak lepas dari peran para kadernya yang telah melalui proses perkaderan matang. Proses kaderisasi Angkatan Muda muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah ikut menentukan gerakan Muhammadiyah di masa depan. 

Zuhron menambahkan bahwa Kader Muhammadiyah adalah tenaga inti penggerak persyarikatan yang memiliki totalitas jiwa, sikap, pemikiran, wawasan, kepribadian, dan keahlian sebagai pelaku atau subyek dakwah Muhammadiyah di segala lapangan kehidupan. Tegasnya mengawali materi tentang 9 Alasan menjadi Kader yaitu 1) Memegang prinsip Tauhid, 2) Hidupnya penuh Manfaat, 3) Berpegang teguh pada Hukum Allah, 4) Beribadah dan bekerja adalah Habbit, 5) Dilatih memegang amanah, 6) Berjiwa Filantropis, 7) Motor penggerak Dakwah dan Organisasi, 8) Berwawasan Luas, dan 9). Dihantarkan  kedepan pintu gerbang syurga.

Memegang prinsip Tauhid menjadi dasar utama di Muhammadiyah. Semua dilakukan agar tidak tersesat. Belajar dan mendalami al Quran dan Hadits Rasulullah saw. Prinsip kedua adalah Hidupnya penuh Manfaat. Artinya hidupnya senantiasa bermanfaat bagi manusia.  ketiga Berpegang teguh pada Hukum Allah. Taat Allah dan Rasul Muhammad. Prinsip keempat  Beribadah dan bekerja adalah Habbit, sudah menjadi kegiatan rutinitas tanpa paksaaan, karena kader yang ada adalah spirit dakwah. 5) Dilatih memegang amanah, 6) Berjiwa Filantropis, senang berderma dan membantu sesama. Prinsip ketujuh sebagai Motor penggerak Dakwah dan Organisasi. artinya selalu menjadi suri tauladan bagi dakwah persyarikatan  8) Berwawasan Luas. Luas pemikiran dan pandangannya, tidak berpikir sempit. Mencintai ilmu dan terbuka saat mendapatkan kritikan,  dan prinsip yang terakhir kesembilan adalah dihantarkan  kedepan pintu gerbang syurga. Maka dengan Muhammadiyah ini mudah-mudahan umat islam dapat di antarkan ke pintu gerbang syurga jannatun na’im dengan keridaan Allah yang rahman dan rahim.  

Selain sebagai pengurus MPK jawa Tengah sebagai Wakil Ketua, pesan dakwahnya tiada pernah berhenti salah satunya adalah Syiar Nada dan Pengisi kajian tahsinul Quran mimbar UNIMA. Marijo selaku panitia mengamini. Pada saat masih di Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah sering kali bersama untuk mengisi acara perkaderan. Jauh tidak menjadi halangan bagi seorang kader akan tetap dilaksanakan sebagai amanat dari persyarikatan. Bahkan sampai menjadi wakil ketua di MPK Jawa Tengah. Hal itu berlanjut dan semakin tidak terbendung lagi dalam berdakwah demi keberlangsungan kader Muhammadiyah yang militan.