PDM Salatiga selalu melaksanakan pengajian KIAI setiap Ahad. Dulu lebih familier dengan sebutan Pengajian Ahad Pagi (PAP). Tujuan pengajian KIAI sendiri yaitu Pengajian bagi Muhammadiyah merupakan motor penggerak, maka pengajian di lingkungan persyarikatan senantiasa dirutinkan paling tidak seminggu sekali (Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman). (7/11/25)

Bagi PDM Salatiga pengajian sebagai sarana pengingat, berkumpul dan memperbanyak ilmu. Harapannya warga Muhammadiyah semakin baik akhlaknya. Pengajian menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa introspeksi diri dan dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang akan datang dengan lebih religius. Pengajian sebagai wahana berkumpul orang-orang solih. Pengajian juga sebagai tempat untuk mencari, memperdalam, menguatkan dan sekaligus menfasihkan ilmu yang sudah kita dapatkan.
Melalui mimbar KIAI senantiasa disuguhkan materi dari para KIAI Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah kompeten dalam bidang dakwah. Salah satu pesan yang dapat diingat yakni
“Ngaji bukan perkara mudah. Hanya untuk berangkat saja, duduk dan mendengarkan, teryata susahnya minta ampun. Berbagai alasan muncul. Padahal panggilan ini selalu digelorakan melalui media sosial yang tidak pernah lepas dari tangan manusia (handphone), baik mulai tidur sampai bangun kembali. Tidak pernah lepas darinya. Akan tetapi, tetap saja hanya orang-orang yang terpilih yang mampu tergerak hatinya, ringan kakinya dalam melangkah dan berangkat penuh keihklasan.”
Mengaji bukan perkara mudah. Pada saat ini semua orang berlomba-lomba menjadi orang yang paling benar. Dengan mengaji mengajarkan kita untuk mendengar—bukan hanya senang bersuara. Akan tetapi mendengarkan suara dari dalam diri. Mengaji mengingatkan manusia bahwa ada hikmah yang tak terucap di setiap kejadian, di balik setiap penderitaan dan kebahagiaan.
Mengaji merupakan cara untuk tetap tenang di tengah dunia yang gaduh, serba ria dan pamer kekayaan di media sosial, hedonisme, malas dan lupa akan akhirat.
Mengaji, sesungguhnya mengajarkan kesabaran, kebijaksanaan, dan kerendahan hati pada setiap manusia.
Persyarikatan Muhammadiyah selalu berupaya untuk mengingatkan dan mengajak agar semua warga mengikuti pengajian, baik pimpinan, warga, simpatisan, AUM dan semua orang yang tergerak ingin mengaji. seperti dalam Q.S. Ali Imran 104.
“Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”


