
Salatiga,— Ibu Hj. Sudjarwati yang telah mewakafkan rumah dan tanahnya diabadikan menjadi nama markas tahfidz Muhammadiyah Salatiga. Hal tersebut wajar dan sebagai bentuk penghargaan dari Muhammadiyah Salatiga, karena telah mewakafkan bangunan rumah seluas 535 m dan tanah seluas 968 meter, sehingga total 1503 meter. Rumah dan tanah tersbut beralamatkan di Jln Argobogo No.64, Pendem, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo.
Meskipun wakaf sudah berlangsung beberapa bulan yang lalu, namun peresmian baru dilaksanakan karena menunggu pembangunan sarana prasarana lainnya. Keluarga dokter Mufti Sirodj (pemilik RS Puri Asih) ikut tergerak untuk mewakafkan beberapa “gazebo” sebagai tempat kegiatan penghafalan alquran. Wakif Ibu Sudjarwati dan keluarga wakif alm dr. Mufti Sirojd ikut hadir langsung menyaksikan peresmian markas tahfidz (minggu,13/10).
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Salatiga Prof. Saadi menyampaikan syukur, kegembiraan dan apresiasinya saat sambutan peresmian. “Atas nama PDM Salatiga, menyampaikan syukur dan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada para wakif. Semoga ini menjadi bekal dunia akhirat, sarana untuk masuk surga dan terhindarkan dari siksa neraka” ungkapnya.
Selanjutnya dia menyampaikan bahwa paska peresmian bangunan ini, karena begitu luas dan nyamannya bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan oleh majelis /lembaga lainnya. Dengan nuansa yang terbuka, tenang, sejuk dan sangat nyaman untuk berbagai kegiatan. “Tempat ini bisa menjadi tempat rapat, pelatihan, pengakderan, pertemuan manasik haji dan lainya, karena sangat representative” tambahnya.
Sementara wakif Ibu Sudjarwati dalam sambutan singkatnya menyampaikan sangat lega akhirnya cita-citanya tercapai. “Plong…, akhrinya terlaksana. Apa yang menjadi keinginan saya dan alm. suami untuk mewakafkan rumah dan tanah kepada Muhammdiyah” kata Ibu Sudjarwati.
Dia berharap sedikit harta yang telah diserahkan ke Muhammadiyah ini bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dia juga menyampaikan alasannya kenapa mewakafkanya kepada Muhammadiyah setelah sekian lama berfikir. “Setelah sekian lama maka kami putuskan wakaf ke Muhammadiyah. Alasanya satu, karena Muhammadiyah amanah jika diberi sesuatu” tambahnya.
Ketua PDM dan para wakif bersepakat bahwa keberadaan markas tahfidz tersebut harus mendukung proses pembelajaran dan penghafalan Alquran, khsusnya bagi siswa siswi sekolah Muhammadiyah.
Peresmian cukup meriah, dengan nuansa terbuka hijau seperti pesta kebun. Jama’ah sangat khidmat dan nyaman mengikuti acara sampai akhir. Kegiatan tersebut sejatinya adalah kegiatan KIAI (Kajian Intensif Agama Islam) yang rutin setiap ahad pagi. Namun kali ini dikemas sekaligus dalam kegiatan peresmian markas tahfidz.