PP Muhammadiyah Meletakkan Batu Pertama RSU PKU AR Fachrudin

MUHAMMADIYAH SALATIGA-Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan peletakan batu pertama RSU PKU AR Fachrudin PDM Salatiga Ahad, (14/5/2023)

Dalam pencerahannya dr. H. Agus Taufiqurrohman, Sp.S, M.Kes kepada warga dan simpatisan Muhammadiyah menyampaikan,
“Menjadi orang Muhammadiyah harus ikhlas seperti halnya kelapa dan bukan pepaya”.

Pepaya dideskripsikan dengan baik dan selalu disebutkan namanya. Untuk memetik harus dipanjat, dibawa sampai bawah. Kemudian dicuci diletakkan di atas meja. Selanjutnya dikupas dengan pisau yang tajam dan akhirnya dihidangkan dengan sebutan, ‘silahkan pepaya sudah siap’. Namanya selalu disebut.

Sementara kelapa adalah simbol ikhlas meskipun mulai diambil dipelintir, dijatuhkan, dibacok untuk mengupas kulitnya, masih harus dipukul agar tempurungnya bisa pecah. Selanjutnya masih harus dicungkil kelapanya, diparut dan diperas-peras untuk dapat santannya. Pada akhirnya, namanya tidak pernah disebut lagi karena berganti yang lain seperti es buah, sayur atau opor ayam. Kata ‘santan’ tidak pernah disebut-sebut.

Menjadi orang Muhammadiyah harus ikhlas seperti
kelapa. Sejak awal berjuang tanpa rasa pamrih mencari keuntungan apalagi jabatan di Muhammadiyah. Mereka tidak pernah ‘mutung’ dan meninggalkan Muhammadiyah walaupun tidak terpilih menjadi pimpinan atau ketua. Apalagi hanya beda pendapat, itu sudah menjadi biasa di Muhammadiyah.

Muhammadiyah Salatiga berniat membangun RSU dengan nilai 52 milliar walaupun tidak punya ‘duit’. Semua bisa selesai dengan hutang. Hadir dalam acara ini Pj Walikota, ketua DPRD, Forkompida dan 400 warga dan simpatisan Muhammadiyah.